Click this to share.. Share on Facebook
Facebook
0Tweet about this on Twitter
Twitter
Share on LinkedIn
Linkedin

The Shalimar Front view#Workshop88 | Landskap Kota Malang memiliki keindahan yang beragam. Kota seluas 252.10 Km ini termasuk di antaranya Kota Batu merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dalam hal jumlah penduduk.

Kota Malang juga punya sajian kuliner khas kota Malang yang terkenal seantero Indonesia yakni Bakwan Malang, susu sapi segar dan Cwi Mie, di tambah sederet makanan unik lainnya.

Perkembangan kota Malang sebagai kota yang juga dekat dengan kota Surabaya ini membuat gairah perekonomian bisnis juga bertumbuh seiring banyaknya pabrik pabrik di sekitar kota. Di masa weekdays saja seringkali pebisnis dan pelancong di kota Malang ini kesulitan menemukan penginapan yang kosong, akibatnya memunculkan banyak hotel baru di kota Malang.

Salah satu dari sekian banyak hotel yang ada di Malang ada Boutique Hotel The Shalimar yang bergaya kolonoial modern, Hotel dengan bangunan 2 lantai ini terletak di jalan Cerme nomer 16

Walau nama hotelnya di sebut sebagai Butik Hotel, namun fasilitas di dalam sudah layaknya bintang 4 atau bisa jadi standard bintang 5.

Memiliki Nilai Historis

Pakaian Kolonial The Shalimar Hotel Malang

Pakaian Khas Staff Jaman Belanda

Menurut staff hotel yang baru berdiri 5 bulan ini (sejak berita ini ditulis ) dulunya adalah gedung yang di gunakan siaran oleh radio RRI pada jaman kolonial. Dan sebelum hotel ini berdiri dulunya sempat di operasikan oleh managemen hotel Graha Cakra. Suasana dikalam malam di tempat ini seakan berada dalam bale – bale rumah di jaman belanda jaman dahulu.

Hotel ini adalah termasuk salah satu cagar budaya yang di lindungi dan juga banyak penghuni di tempat ini adalah tamu asing. Saat ini hotel ini memiliki 44 kamar.

Perpustakaan The Shalimar

Perpustakaan The Shalimar Hotel

Perpustakaan Bergaya Kolonial

Penulis menyempatkan diri memasuki perpustakaan dengan buku buku sejarah lama yang tersusun rapi di atas meja maupun rak pajang jaman dulu yang masih di rawat dengan sangat baik.

Berada dalam pangkuan sofa yang nyaman seakan pembaca berada dalam setting masa lampau.

Fasilitas Hotel 

Kolam renang the Shalimar

Kolam Renang The Shalimar

Walaupun sebagai butik Hotel untuk urusan harga bisa menjadi harga yang lumayan merogoh kocek, tapi yah kembali lagi karena hotel ini memiliki fasilitas bintang 4 setara.

Ada kolam renang yang cukup merelasaksi badan di pagi hari, dan juga bath tube dilengkapi dengan air panas yang sangat menghangatkan badan setelah mengalami dinginnya kota Malang di kala hujan dan late check in di pukul 21.00.

 

 

 

Koridor Alley The Shalimar

Koridor The Shalimar

Keramahan Pelayanan

Segera saja saja saya di hampiri dengan keramahan pelayanan staff hotel yang ada di sini. Dan sesudah check in saya melewati koridor menuju kamar hotel yang sangat meneduhkan di apit oleh meeting room dan restaurant dengan hiasan grill daun jendela khas bangunan Belanda.

Makan pagi pun kita di suguhkan oleh hidangan khas menu eropa ataupun menu tradisional.

Dari sisi kuliner juga, kata Jessica, hotel tersebut juga menyediakan menu khas, kuno, dan tradisional. Contohnya rijsttafel Shalimar, nasi buk, ayam kodok, erwtensoep atau sup merah, dan lainnya.

Menu-menu merupakan menu khas dan kuno, baik untuk masakan tradisional maupun yang dari Eropa. Secara proporsional, menu kuliner hotel tersebut lebih diarahkan ke menu tradisional kuno.( sumber : Bisnis Indonesia)

Akhir Perjalanan

Jarum jam menunjukkan pukul 11.24 saat saya akan melanjutkan perjalanan saya. Siang hari begini masih ingin membuat tubuh saya ingin beristirahat berlama lama di sini.

Kunjungan bisnis singkat ini pun berakhir dengan pengalaman yang mengesankan. Dari sini penulis melanjutkan perjalanan ke kota Surabaya.

Sampai bertemu lagi Shalimar yang  bukan Jane Shalimar !

 

Call Now Button
error: